Anak SMK Perlu Lanjut Kuliah Nggak Sih?

Hai hai. Sesuai judulnya, di sini aku mau bahas tentang perlu enggaknya anak SMK buat lanjut kuliah. Buat kalian anak SMK yang masih bingung nih sama pertanyaan “Lanjut kuliah atau kerja dulu ya?” atau pertanyaan sejenisnya. 

Fyi, aku yang menulis artikel ini adalah seorang mahasiswa semester 4 jurusan akuntansi di sebuah PTN. Nah berhubung aku berasal dari SMK dengan jurusan yang sama dan pertanyaan ini sudah datang kepadaku berkali-kali dari orang yang berbeda. Maka dari itu aku menulis ini.


Pertama-tama aku ingin menyampaikan sebuah quote :

“Kuliah itu pilihan, bukan keharusan”

Jaman-jaman maba bahkan sampai sekarang semester 4 pun, aku sering ditanya tentang alasanku lanjut kuliah, padahal toh aku dari SMK dan jurusannya sama. Kenapa sih? Aku selalu menjawabnya dengan, “aku memilih kuliah karena aku ingin dan aku merasa butuh.

Lanjut kuliah atau nggak, itu adalah pilihan. Baik mana? Ya nggak ada yang baik, nggak ada yang buruk. Aku rasa perihal pilihan hidup itu hak masing-masing manusia ya, nggak bisa dihakimi, mana yang benar mana yang salah.

Lalu kuliah itu bukan keharusan. Lah jadi nggak harus kuliah dong?

Iyalah, bambank. Siapa kamu mewajibkan orang-orang kuliah? Presiden bukan, kok. 

Tau nggak sih, ibarat neraca keuangan ya setiap orang itu punya harta, kewajiban dan modal hidupnya masing-masing. Nggak bisa disamaratakan gitu.

Balik lagi ke jawabanku yang "aku memilih kuliah karena aku ingin dan aku merasa butuh".

Okay kita bedah satu-satu. Aku memilih kuliah karena aku ingin. Di kalimat tersebut subjek yang digunakan hanya “aku”. Artinya semua keputusanmu tentang lanjut kuliah apa enggak, atau kerja dulu aja, semuanya ada di kamu. Kamu yang memutuskan.

Jangan dulu terpengaruh sama omongan orang lain, entah itu orang tuamu, gurumu, temanmu, pacarmu, siapapun itu. Yakinkan dulu niat dari dirimu sendiri. Mau kuliah apa enggak?

Aku awalnya nggak percaya dengan kalimat “kalau ada keinginan pasti ada jalan”, tapi aku melihatnya sendiri bahwa itu nyata dan terbukti. Beneran lho. Jadi yakinkan dulu diri kamu. Aku ingin kuliah, atau aku ingin kerja dulu, atau aku ingin kawin aja, eh.

Ya pokoknya semua berawal dari niat sih. Karena nih ya, niat kuliah yang kamu tanamkan sejak awal itu juga bakal mengiringi kamu sampai ke semester-semester atas. Sampai benar-benar di titik darah penghabisan, ketika kamu penuh pikiran negatif kayak “kuliah capek banget. Aku mau udahan aja”. Ketika niat awalmu berasal dari diri sendiri maka itu nggak sulit. Kamu akan ingat, oh ya aku ini kuliah karena aku ingin, atas kemauanku sendiri. Sehingga kamu nggak menyalahkan orang lain.


Lanjut ke alasanku yang kedua, yaitu karena aku butuh.

Bedakan ya, antara ingin dan butuh. Nggak semua yang kamu inginkan adalah yang kamu butuhkan. Begitupun sebaliknya. Termasuk kuliah.

Aku berasal dari SMK dengan jurusan yang sama dengan jurusan kuliahku yang sekarang. Akuntansi. Loh kenapa? Bukannya waktu SMK itu materi akuntansi udah kelar ya? Pasti udah pinter deh. Kenapa kuliah?

3 tahun aku belajar akuntansi tapi aku bahkan nggak bisa menyelesaikan ujian LSP dengan nilai sempurna karena hitunganku nggak balance. Totally nggak balance sejak sebelum adjusting. Sakit hati dong sama diri sendiri. Kayak.. "Lu sekolah 3 tahun ngapain aja?! 

Aku mulai menyalahkan diri sendiri karena tingkah kekanakan yang aku buat di SMK. Aku nggak pernah benar-benar ingin berada di jurusanku (akuntansi) dan pengen banget masuk multimedia, karena satu dan lain hal. Sehingga aku nggak memanfaatkan waktuku di SMK dengan baik padahal aku dari SMK dengan akreditasi terbaik dan akhirnya menyesal.

Dan salah satu bentuk dari pelampiasan rasa sesalku itu adalah aku mendaftar kuliah dengan jurusan yang sama saat SMK. Akuntansi.

Itu kisahku. Kalau kisah teman-temanku beda lagi. Ada satu temanku yang dia pinter banget. Pinter banget, nggak di jurusan saja, tapi di pelajaran umum kayak matematika, bahasa juga, tapi dia nggak berakhir untuk lanjut kuliah tuh. Dia memilih bekerja.

Ya kasarnya sih, dia memang nggak butuh materi kuliah yang sebenarnya mengulang-ngulang materi di SMK ditambahi beberapa bumbu saja. Dia butuh praktek di dunia nyata. Dia bilang kalau dunia kerja itu materinya nggak serumit saat SMK yang semua bagian dikerjakan sendiri. Dia bahkan bilang kalau dia lebih paham materi akuntansi saat bekerja daripada saat SMK dulu. Jadi pun kalau temanku lanjut kuliah, kalau dia bakal jadi master of the master di kelasnya.

Jadi pertimbangkan apa yang kamu butuhkan. Aku tidak ingin mengatakan kalau orang pintar nggak butuh kuliah ya. Hanya.. kamu tau, ada sesuatu yang lebih layak diprioritaskan di keadaan tertentu.

Terus, kalau temanku itu memilih kuliah gimana? Salah dong?

Tentu saja tidak. Pikiran manusia kan tidak ada yang tahu. Mungkin dari luar kita melihat dia seakan sempurna dengan segala kepintarannya, bagaimana kalau dia ngerasa dia masih kurang? Masih kurang di softskill mungkin? Atau dia ingin menambah pengalaman dan memperbaiki personal brandingnya? Kita tidak tahu.

Jadi, yah gitu deh. Itu menurutku ya, seputar penting atau nggaknya kalian anak SMK untuk lanjut kuliah. Semua pertimbangannya balik lagi ke diri kamu yang memutuskan.

Kalau kalian punya sesuatu untuk didiskusikan, bisa langsung komentar di bawah ya!

See you^^

Postingan Populer